FT UNIMED Topik : DINAMOMETER Tgl : 12 April 2007
Jurusan Pend.T.Elektro Judul :
KARAKTERISTIK BERBEBAN
PADA GENERATOR Nama : Mhd basri
MK.Praktek Mesin Listrik NIM : 0 4 3 1 1 7 7 4
Semester : VI Nilai :
I. TUJUAN
Tujuan praktek dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui besar arus dan tegangan pada rangkaian penguat medan
2. Untuk mengetahui besar tegangan output dari rangkaian pembangkit
3. Untuk mengetahui besar arus yang mengalir dari rangkaian pembangkit
4. Untuk melihat hubungan arus dengan besar Rh (Rh maximum dan tegangan berubah)
5. Untuk melihat hubungan arus dengan besar Rh (tegangan maximum dan Rh berubah)
II. ALAT DAN BAHAN
1. Slide Regulator 1 buah
2. Kabel penghubung secukupnya
3. Dinamometer 1 buah
4. Multitester 1 buah
5. Stop kontak 1 buah
III. TEORI DASAR
1. DINAMOMETER
Dinamometer adalah suatu alat ukur yang didalam rangkaiannya terdapat gabungan antara motor dan generator arus bolak – balik dimana padanya dapat dilakukan pengukuran arus, tegangan, daya, jumlah putaran rotor, serta torsi yang dialaminya. Motor listrik yang biasanya digunakan pada rangkaian dinamometer adalah motor induksi. Dimana prinsip kerja dari motor induksi ialah : 1. apabila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan medan ( stator ), timbullah medan putar dengan kecepatan ns = ; 2. medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor; 3. akibatnya pada rotor timbul tegangan induksi (ggl) sebesar : E2s = 4,44 f2n2 ; 4. karena kumparan motor merupakan rangkaian yang tertutup, ggl ( E ) akan menghasilkan arus ( I ) ; 4. Adanya arus di dalam medan magnet menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip ( s ) dinyatakan dengan : S =
Generator yang biasanya dipakai pada rangkaian dinamometer ialah generator DC. Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu generator berpenguatan bebas, generator berpenguatan sendiri, dan generator kompon. Karakteristik berbeban yang terjadi pada generator searah dapat dilihat pada gambar berikut.
Ea = f ( If )
Ia = konstan
n = konstan
2. SLIDE REGULATOR
Slide regulator adalah alat pengatur tegangan output, sehingga besarnya tegangan input yang akan digunakan dapat disesuaikan. Prinsip dasarnya tegangan masuk yang nilainya besar masuk ke slide regulator kemudian pada slide regulator terdapat switch penunjuk skala tegangan yaitu 0, 20V, 40V, 60V dan seterusnya sampai 240V. Dan besarnya nilai input dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan, hanya dengan memutar tombol skala tegangan tersebut. Dan langsung terhubung dengan rangkaian.
3. KABEL
Kabel adalah suatu bahan konduktor atau penghantar yang berguna untuk mengalirkan arus dari sumber ke beban dimana pada bagian ini kabel terbuat dari penghantar konduktor yang baik dan bagian luar dilapisi dengan bahan isolator. Kabel yang dipakai dalam praktek ini adalah kabel NYA. Kabel rumah yang paling banyak digunakan ialah NYA.Susunan NYA sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari penghantar tembaga polos dengan isolasi PVC. Umur NYA sangat panjang, karena PVC hampir tidak menua seperti halnya karet. Karena sifat – sifat yang dimiliki PVC, kabel NYA tahan terhadap kebanyakan bahan kimia dan tidak menjalarkan nyala api. Dapat digunakan sampai suhu penghantar 700.PVC atau Polivinilklorida adalah hasil polimerisasi dari vinilklorida H2C = CHCl. Kabel NYA hanya boleh digunakan di ruang kering. Dengan kata lain, tidak dapat digunakan di ruangan yang lembab dan basah.
Kabel NYM memiliki penghantar tembaga polos berisolasi PVC. Untuk luas penampang 1,5 mm2 sampai dengan 10 mm2 penghantarnya terdiri dari kawat tunggal. Untuk 10 mm2 keatas penghantarnya terdiri dari sejumlah kawat yang dipilin jadi satu. Jumlah uratnya satu hingga lima. Kalau ada lebih dari satu, urat – uratnya dibelit jadi satu dan kemudian diberi lapisan pembungkus inti dari karet atau plastik lunak supaya bentuknya menjadi bulat. Lapisan pembungkus inti harus lunak dan rapuh agar mudah dikupas waktu pemasangan. Sesudah itu baru diberi selubung PVC berwarna putih ( lihat gambar ). Kabel NYM berselubung PVC untuk instalasi tetap memiliki tegangan nominal 500 Volt.
Lapisan pembungkus inti dari karet lunak
Selubung PVC PVC Penghantar tembaga
4. MULTITESTER
Pada praktek instalasi listrik,alat ukur yang biasa digunakan ialah amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter atau yang biasanya disebut dengan AVOmeter (multitester). Pada dasarnya prinsip kerja yang digunakan alat –alat ukur tersebut ialah prinsip kerja kumparan putar.
IV. PETUNJUK
1. Sebelum melaksanakan percobaan ini, terlebih dahulu membuat gambar rangkaiannya secara bagan..
2. Periksakan hasil gambar saudara pada instructor.
3. Merangkai bahan yang telah disediakan sesuai dengan gambar yang telah direncanakan.
4. Tentukan ukuran – ukuran bahan yang digunakan.
5. Gunakan alat, bahan, dan komponen dengan tepat
V. TINDAKAN KESELAMATAN
1. Memakai pakaian praktek pada saat akan memasuki laboratorium
2. Mengambil perlengkapan yang diperlukan untuk percobaan dengan teratur dan rapi
3. Memeriksa dan meletakkan peralatan pada tempat yang aman
4. Bekerja sesuai dengan langkah kerja yang telah ditetapkan
5. Menghindari melakukan pekerjaan pada saat rangkaian dalam keadaan bertegangan
VI. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat rangkaian seperti gambar yang telah direncanakan
3. Setelah rangkaian yang dibuat telah benar, maka dimulai dengan menjalankan motor dengan tegangan maximum dari sumber.
4. Pada dynamometer, diusahakan tegangan pada motor sama dengan tegangan pada generator.
5. Melihat perubahan yang terjadi pada alat ukur voltmeter, amperemeter, wattmeter, tachometer, dan torsi.
6. Setelah itu ditambahkan beban pada rangkaian sebesar 120 ?, lihat perubahan yang terjadi pada masing-masing alat ukur
7. Lalu melakukan paktek yang sama seperti di atas tetapi dengan menambahkan beban secara paralel yaitu sebesar 120 ? (percobaan I), lalu di paralelkan lagi dengan beban 480 ? (percobaan II), dan kemudian di paralelkan lagi dengan beban 480 ? (percobaan III), lihat perubahan yang terjadi pada masing-masing alat ukur.
8. Setelah selesai, menunjukkan hasil kerja pada instructor untuk di evaluasi dan memperhatikan petunjuk yang diberikan
9. Membongkar kembali hasil pekerjaan lalu mengembalikan alat dan bahan kepada petugas laboratorium
VII. HASIL PRAKTEK
Adapun hasil dari praktek yang telah dikerjakan adalah sebagai berikut :
a. Pada motor, besar rheostat yang diberikan minimum dan pada generator belum diberikan beban, sehingga :
Tegangan Motor (Vm ) Arus Motor (Im) Daya (W) Putaran (Rpm)
90 V 6,2 A 420 W 1214
b. Pada motor, besar rheostat yang diberikan minimum dan pada generator telah diberikan beban yang berbeda, sehingga
Beban (?) Tegangan Generator (VG) Tegangan Motor
(Vm) Arus
(Im) Daya Motor
(Pm) Putaran
(Rpm) ?
(torsi)
120 90 90 5 300 1452 0,85
60 90 90 4,2 200 1359 0,38
53.33 90 90 4,1 200 950 0,27
48 90 90 4 199 793 0,16
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktek yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil percobaan sebagai berikut :
1. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil arus yang dihasilkan oleh motor.
2. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil daya yang dihasilkan oleh motor
3. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil putaran rotor yang dihasilkan oleh motor.
4. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil torsi yang ditimbulkan oleh generator
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Drs. 1999. Pengetahuan Teknik Listrik. Jakarta : Sinar Grafika Offset
Tim Dosen. 2006. Mesin Listrik Arus Searah. Medan
Zuhal. Dasar Tenaga Listrik.
FT UNIMED Topik : DINAMOMETER Tgl : 12 April 2007
Jurusan Pend.T.Elektro Judul :
KARAKTERISTIK BERBEBAN
PADA GENERATOR Nama : Sarwono Hadi S.
MK.Praktek Mesin Listrik NIM : 0 4 3 1 1 7 5 3
Semester : VI Nilai :
I. TUJUAN
Tujuan praktek dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui besar arus dan tegangan pada rangkaian penguat medan
2. Untuk mengetahui besar tegangan output dari rangkaian pembangkit
3. Untuk mengetahui besar arus yang mengalir dari rangkaian pembangkit
4. Untuk melihat hubungan arus dengan besar Rh (Rh maximum dan tegangan berubah)
5. Untuk melihat hubungan arus dengan besar Rh (tegangan maximum dan Rh berubah)
II. ALAT DAN BAHAN
1. Slide Regulator 1 buah
2. Kabel penghubung secukupnya
3. Dinamometer 1 buah
4. Multitester 1 buah
5. Stop kontak 1 buah
III. TEORI DASAR
1. DINAMOMETER
Dinamometer adalah suatu alat ukur yang didalam rangkaiannya terdapat gabungan antara motor dan generator arus bolak – balik dimana padanya dapat dilakukan pengukuran arus, tegangan, daya, jumlah putaran rotor, serta torsi yang dialaminya. Motor listrik yang biasanya digunakan pada rangkaian dinamometer adalah motor induksi. Dimana prinsip kerja dari motor induksi ialah : 1. apabila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan medan ( stator ), timbullah medan putar dengan kecepatan ns = ; 2. medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor; 3. akibatnya pada rotor timbul tegangan induksi (ggl) sebesar : E2s = 4,44 f2n2 ; 4. karena kumparan motor merupakan rangkaian yang tertutup, ggl ( E ) akan menghasilkan arus ( I ) ; 4. Adanya arus di dalam medan magnet menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip ( s ) dinyatakan dengan : S =
Generator yang biasanya dipakai pada rangkaian dinamometer ialah generator DC. Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu generator berpenguatan bebas, generator berpenguatan sendiri, dan generator kompon. Karakteristik berbeban yang terjadi pada generator searah dapat dilihat pada gambar berikut.
Ea = f ( If )
Ia = konstan
n = konstan
2. SLIDE REGULATOR
Slide regulator adalah alat pengatur tegangan output, sehingga besarnya tegangan input yang akan digunakan dapat disesuaikan. Prinsip dasarnya tegangan masuk yang nilainya besar masuk ke slide regulator kemudian pada slide regulator terdapat switch penunjuk skala tegangan yaitu 0, 20V, 40V, 60V dan seterusnya sampai 240V. Dan besarnya nilai input dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan, hanya dengan memutar tombol skala tegangan tersebut. Dan langsung terhubung dengan rangkaian.
3. KABEL
Kabel adalah suatu bahan konduktor atau penghantar yang berguna untuk mengalirkan arus dari sumber ke beban dimana pada bagian ini kabel terbuat dari penghantar konduktor yang baik dan bagian luar dilapisi dengan bahan isolator. Kabel yang dipakai dalam praktek ini adalah kabel NYA. Kabel rumah yang paling banyak digunakan ialah NYA.Susunan NYA sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari penghantar tembaga polos dengan isolasi PVC. Umur NYA sangat panjang, karena PVC hampir tidak menua seperti halnya karet. Karena sifat – sifat yang dimiliki PVC, kabel NYA tahan terhadap kebanyakan bahan kimia dan tidak menjalarkan nyala api. Dapat digunakan sampai suhu penghantar 700.PVC atau Polivinilklorida adalah hasil polimerisasi dari vinilklorida H2C = CHCl. Kabel NYA hanya boleh digunakan di ruang kering. Dengan kata lain, tidak dapat digunakan di ruangan yang lembab dan basah.
Kabel NYM memiliki penghantar tembaga polos berisolasi PVC. Untuk luas penampang 1,5 mm2 sampai dengan 10 mm2 penghantarnya terdiri dari kawat tunggal. Untuk 10 mm2 keatas penghantarnya terdiri dari sejumlah kawat yang dipilin jadi satu. Jumlah uratnya satu hingga lima. Kalau ada lebih dari satu, urat – uratnya dibelit jadi satu dan kemudian diberi lapisan pembungkus inti dari karet atau plastik lunak supaya bentuknya menjadi bulat. Lapisan pembungkus inti harus lunak dan rapuh agar mudah dikupas waktu pemasangan. Sesudah itu baru diberi selubung PVC berwarna putih ( lihat gambar ). Kabel NYM berselubung PVC untuk instalasi tetap memiliki tegangan nominal 500 Volt.
4. MULTITESTER
Pada praktek instalasi listrik,alat ukur yang biasa digunakan ialah amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter atau yang biasanya disebut dengan AVOmeter (multitester). Pada dasarnya prinsip kerja yang digunakan alat –alat ukur tersebut ialah prinsip kerja kumparan putar.
IV. PETUNJUK
1. Sebelum melaksanakan percobaan ini, terlebih dahulu membuat gambar rangkaiannya secara bagan..
2. Periksakan hasil gambar saudara pada instructor.
3. Merangkai bahan yang telah disediakan sesuai dengan gambar yang telah direncanakan.
4. Tentukan ukuran – ukuran bahan yang digunakan.
5. Gunakan alat, bahan, dan komponen dengan tepat
V. TINDAKAN KESELAMATAN
1. Memakai pakaian praktek pada saat akan memasuki laboratorium
2. Mengambil perlengkapan yang diperlukan untuk percobaan dengan teratur dan rapi
3. Memeriksa dan meletakkan peralatan pada tempat yang aman
4. Bekerja sesuai dengan langkah kerja yang telah ditetapkan
5. Menghindari melakukan pekerjaan pada saat rangkaian dalam keadaan bertegangan
VI. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat rangkaian seperti gambar yang telah direncanakan
3. Setelah rangkaian yang dibuat telah benar, maka dimulai dengan menjalankan motor dengan tegangan maximum dari sumber.
4. Pada dynamometer, diusahakan tegangan pada motor sama dengan tegangan pada generator.
5. Melihat perubahan yang terjadi pada alat ukur voltmeter, amperemeter, wattmeter, tachometer, dan torsi.
6. Setelah itu ditambahkan beban pada rangkaian sebesar 120 ?, lihat perubahan yang terjadi pada masing-masing alat ukur
7. Lalu melakukan paktek yang sama seperti di atas tetapi dengan menambahkan beban secara paralel yaitu sebesar 120 ? (percobaan I), lalu di paralelkan lagi dengan beban 480 ? (percobaan II), dan kemudian di paralelkan lagi dengan beban 480 ? (percobaan III), lihat perubahan yang terjadi pada masing-masing alat ukur.
8. Setelah selesai, menunjukkan hasil kerja pada instructor untuk di evaluasi dan memperhatikan petunjuk yang diberikan
9. Membongkar kembali hasil pekerjaan lalu mengembalikan alat dan bahan kepada petugas laboratorium
VII. HASIL PRAKTEK
Adapun hasil dari praktek yang telah dikerjakan adalah sebagai berikut :
a. Pada motor, besar rheostat yang diberikan minimum dan pada generator belum diberikan beban, sehingga :
Tegangan Motor (Vm ) Arus Motor (Im) Daya (W) Putaran (Rpm)
90 V 6,2 A 420 W 1214
b. Pada motor, besar rheostat yang diberikan minimum dan pada generator telah diberikan beban yang berbeda, sehingga
Beban (?) Tegangan Generator (VG) Tegangan Motor
(Vm) Arus
(Im) Daya Motor
(Pm) Putaran
(Rpm) ?
(torsi)
120 90 90 5 300 1452 0,85
60 90 90 4,2 200 1359 0,38
53.33 90 90 4,1 200 950 0,27
48 90 90 4 199 793 0,16
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktek yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil percobaan sebagai berikut :
1. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil arus yang dihasilkan oleh motor.
2. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil daya yang dihasilkan oleh motor
3. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil putaran rotor yang dihasilkan oleh motor.
4. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil torsi yang ditimbulkan oleh generator
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Drs. 1999. Pengetahuan Teknik Listrik. Jakarta : Sinar Grafika Offset
Tim Dosen. 2006. Mesin Listrik Arus Searah. Medan
Zuhal. Dasar Tenaga Listrik.
FT UNIMED Topik : DINAMOMETER Tgl : 12 April 2007
Jurusan Pend.T.Elektro Judul :
KARAKTERISTIK BERBEBAN
PADA GENERATOR Nama : P U S R I Z A
MK.Praktek Mesin Listrik NIM : 0 4 3 1 1 7 8 0
Semester : VI Nilai :
I. TUJUAN
Tujuan praktek dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui besar arus dan tegangan pada rangkaian penguat medan
2. Untuk mengetahui besar tegangan output dari rangkaian pembangkit
3. Untuk mengetahui besar arus yang mengalir dari rangkaian pembangkit
4. Untuk melihat hubungan arus dengan besar Rh (Rh maximum dan tegangan berubah)
5. Untuk melihat hubungan arus dengan besar Rh (tegangan maximum dan Rh berubah)
II. ALAT DAN BAHAN
1. Slide Regulator 1 buah
2. Kabel penghubung secukupnya
3. Dinamometer 1 buah
4. Multitester 1 buah
5. Stop kontak 1 buah
III. TEORI DASAR
1. DINAMOMETER
Dinamometer adalah suatu alat ukur yang didalam rangkaiannya terdapat gabungan antara motor dan generator arus bolak – balik dimana padanya dapat dilakukan pengukuran arus, tegangan, daya, jumlah putaran rotor, serta torsi yang dialaminya. Motor listrik yang biasanya digunakan pada rangkaian dinamometer adalah motor induksi. Dimana prinsip kerja dari motor induksi ialah : 1. apabila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan medan ( stator ), timbullah medan putar dengan kecepatan ns = ; 2. medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor; 3. akibatnya pada rotor timbul tegangan induksi (ggl) sebesar : E2s = 4,44 f2n2 ; 4. karena kumparan motor merupakan rangkaian yang tertutup, ggl ( E ) akan menghasilkan arus ( I ) ; 4. Adanya arus di dalam medan magnet menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip ( s ) dinyatakan dengan : S =
Generator yang biasanya dipakai pada rangkaian dinamometer ialah generator DC. Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu generator berpenguatan bebas, generator berpenguatan sendiri, dan generator kompon. Karakteristik berbeban yang terjadi pada generator searah dapat dilihat pada gambar berikut.
Ea = f ( If )
Ia = konstan
n = konstan
2. SLIDE REGULATOR
Slide regulator adalah alat pengatur tegangan output, sehingga besarnya tegangan input yang akan digunakan dapat disesuaikan. Prinsip dasarnya tegangan masuk yang nilainya besar masuk ke slide regulator kemudian pada slide regulator terdapat switch penunjuk skala tegangan yaitu 0, 20V, 40V, 60V dan seterusnya sampai 240V. Dan besarnya nilai input dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan, hanya dengan memutar tombol skala tegangan tersebut. Dan langsung terhubung dengan rangkaian.
3. KABEL
Kabel adalah suatu bahan konduktor atau penghantar yang berguna untuk mengalirkan arus dari sumber ke beban dimana pada bagian ini kabel terbuat dari penghantar konduktor yang baik dan bagian luar dilapisi dengan bahan isolator. Kabel yang dipakai dalam praktek ini adalah kabel NYA. Kabel rumah yang paling banyak digunakan ialah NYA.Susunan NYA sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari penghantar tembaga polos dengan isolasi PVC. Umur NYA sangat panjang, karena PVC hampir tidak menua seperti halnya karet. Karena sifat – sifat yang dimiliki PVC, kabel NYA tahan terhadap kebanyakan bahan kimia dan tidak menjalarkan nyala api. Dapat digunakan sampai suhu penghantar 700.PVC atau Polivinilklorida adalah hasil polimerisasi dari vinilklorida H2C = CHCl. Kabel NYA hanya boleh digunakan di ruang kering. Dengan kata lain, tidak dapat digunakan di ruangan yang lembab dan basah.
Kabel NYM memiliki penghantar tembaga polos berisolasi PVC. Untuk luas penampang 1,5 mm2 sampai dengan 10 mm2 penghantarnya terdiri dari kawat tunggal. Untuk 10 mm2 keatas penghantarnya terdiri dari sejumlah kawat yang dipilin jadi satu. Jumlah uratnya satu hingga lima. Kalau ada lebih dari satu, urat – uratnya dibelit jadi satu dan kemudian diberi lapisan pembungkus inti dari karet atau plastik lunak supaya bentuknya menjadi bulat. Lapisan pembungkus inti harus lunak dan rapuh agar mudah dikupas waktu pemasangan. Sesudah itu baru diberi selubung PVC berwarna putih ( lihat gambar ). Kabel NYM berselubung PVC untuk instalasi tetap memiliki tegangan nominal 500 Volt.
4. MULTITESTER
Pada praktek instalasi listrik,alat ukur yang biasa digunakan ialah amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter atau yang biasanya disebut dengan AVOmeter (multitester). Pada dasarnya prinsip kerja yang digunakan alat –alat ukur tersebut ialah prinsip kerja kumparan putar.
IV. PETUNJUK
1. Sebelum melaksanakan percobaan ini, terlebih dahulu membuat gambar rangkaiannya secara bagan..
2. Periksakan hasil gambar saudara pada instructor.
3. Merangkai bahan yang telah disediakan sesuai dengan gambar yang telah direncanakan.
4. Tentukan ukuran – ukuran bahan yang digunakan.
5. Gunakan alat, bahan, dan komponen dengan tepat
V. TINDAKAN KESELAMATAN
1. Memakai pakaian praktek pada saat akan memasuki laboratorium
2. Mengambil perlengkapan yang diperlukan untuk percobaan dengan teratur dan rapi
3. Memeriksa dan meletakkan peralatan pada tempat yang aman
4. Bekerja sesuai dengan langkah kerja yang telah ditetapkan
5. Menghindari melakukan pekerjaan pada saat rangkaian dalam keadaan bertegangan
VI. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat rangkaian seperti gambar yang telah direncanakan
3. Setelah rangkaian yang dibuat telah benar, maka dimulai dengan menjalankan motor dengan tegangan maximum dari sumber.
4. Pada dynamometer, diusahakan tegangan pada motor sama dengan tegangan pada generator.
5. Melihat perubahan yang terjadi pada alat ukur voltmeter, amperemeter, wattmeter, tachometer, dan torsi.
6. Setelah itu ditambahkan beban pada rangkaian sebesar 120 ?, lihat perubahan yang terjadi pada masing-masing alat ukur
7. Lalu melakukan paktek yang sama seperti di atas tetapi dengan menambahkan beban secara paralel yaitu sebesar 120 ? (percobaan I), lalu di paralelkan lagi dengan beban 480 ? (percobaan II), dan kemudian di paralelkan lagi dengan beban 480 ? (percobaan III), lihat perubahan yang terjadi pada masing-masing alat ukur.
8. Setelah selesai, menunjukkan hasil kerja pada instructor untuk di evaluasi dan memperhatikan petunjuk yang diberikan
9. Membongkar kembali hasil pekerjaan lalu mengembalikan alat dan bahan kepada petugas laboratorium
VII. HASIL PRAKTEK
Adapun hasil dari praktek yang telah dikerjakan adalah sebagai berikut :
a. Pada motor, besar rheostat yang diberikan minimum dan pada generator belum diberikan beban, sehingga :
Tegangan Motor (Vm ) Arus Motor (Im) Daya (W) Putaran (Rpm)
90 V 6,2 A 420 W 1214
b. Pada motor, besar rheostat yang diberikan minimum dan pada generator telah diberikan beban yang berbeda, sehingga
Beban (?) Tegangan Generator (VG) Tegangan Motor
(Vm) Arus
(Im) Daya Motor
(Pm) Putaran
(Rpm) ?
(torsi)
120 90 90 5 300 1452 0,85
60 90 90 4,2 200 1359 0,38
53.33 90 90 4,1 200 950 0,27
48 90 90 4 199 793 0,16
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktek yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil percobaan sebagai berikut :
1. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil arus yang dihasilkan oleh motor.
2. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil daya yang dihasilkan oleh motor
3. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil putaran rotor yang dihasilkan oleh motor.
4. Pada saat tahanan Rh yang diberikan minimum dan tegangan motor sama dengan tegangan generator, semakin kecil beban yang diberikan pada rangkaian generator maka semakin kecil torsi yang ditimbulkan oleh generator
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Drs. 1999. Pengetahuan Teknik Listrik. Jakarta : Sinar Grafika Offset
Tim Dosen. 2006. Mesin Listrik Arus Searah. Medan
Zuhal. Dasar Tenaga Listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar