Senin, 03 Agustus 2009

Teknologi Motor pada Autofocus Pada Kamera Digital

foto berita artikel Autofocus atau disebut pula dengan power-focus, merupakan teknik
miniatur motor yang digunakan untuk menggerakkan posisi lensa untuk
mencapai titik fokus yang diinginkan. Dua produsen kamera Nikon dan
Canon, mempunyai sistem penggerak lensa yang berlainan, walaupun secara
prinsip kerja mungkin sama. Teknologi yang digunakan oleh Nikon adalah
teknologi SWM atau Silent Wave Motor, sedangkan Canon mengembangkan
teknologi USM atau Ultra Sonic Motor. Teknologi ini dikembangkan juga
oleh Sigma dengan nama HSM atau Hyper Sonic Motor.

Canon pada tahun 1987 pertama kali telah mengembangkan dan mengadopsi
teknologi motor yang disebut ultra sonic motor (USM) pada sistem lensa
autofokus. Karakteristik utama sistem motor ini adalah pada kecepatannya
yang sangat tinggi, dan tidak bising atau low noise serta mempunyai
presisi yang sangat tinggi. Sitem autofokus menggunakan teknologi baru
ini telah menggeser lensa-lensa manual yang selama ini menguasai
lensa-lensa dengan teknologi konvensional. Pengembangan dan inovasi ini
selalu dilakukan hingga tahun 1992, Canon pertama kali telah
mengembangkan USM micromotor yang telah diterapkan pada semua produksi
lensa keluaran Canon. Teknologi micromotor baru ini dikembangkan
berdasarkan prinsip perputaran energi osilasi ultrasonik.

Teknologi USM ini telah dipatenkan oleh Canon, sehingga memaksa produsen
lain untuk mengembangkan teknik-teknik baru seperti teknik SWM oleh
Nikon dan HSM oleh Sigma. Pada dasarnya, teknik pengembangan beberapa
sistem autofocus ini adalah sama.

Teknologi Silent Wave Motor dari Nikon ini dikembangkan untuk menyaingi
teknologi yang sama yang telah dikembangkan terlebih dahulu oleh Canon.
Nikon yang selama ini hanya mengandalkan kemampuan superior pada lensa,
harus melakukan perombakan besar serta update teknologi terhadap
pengembangan teknik autofocusnya. SWM kemudian dikembangkan memfokuskan
pada elemen sistem internal pada lensa dengan memanfaatkan gerakan
gelombang ultrasonic yang dikonversikan menjadi energi rotasional. Nikon
juga mengkombinasikan antara kecepatan fokus dengan sistem baru yang
disebut dengan Focus Tracking, sehingga menghasilkan kecepatan tinggi
dan akurasi yang dapat diandalkan. Sistem ini oleh Nikon diperkenalkan
sebagai sistem "Super-fast and Quiet Autofocus".

Produsen lensa Sigma juga telah mengembangkan teknik autofokus dengan
prinsip kerja yang sama seperti yang dikembangkan oleh Canon. Pada
awal-awal perkembangannya, sistem autofokus yang dikembangkan oleh
Sigma, menggunakan tenaga elektromagnetik dengan jenis motor penggerak
DC. Motor DC ini berotasi memutar dinamo akibat dari adanya gaya
elektromagnet. Sistem DC ini memerlukan gir dan tangkai penggerak secara
mekanis, untuk menghasilkan sistem autofokus. Karena kurang efektif
memberikan kemampuan maksimal autofokus, sistem ini dikembangkan lebih
lanjut menjadi sistem HSM (Hyper Sonic Motor) menggunakan energi osilasi
ultrasonik. Sistem ini tidak mengenal adanya gir penggerak, sehingga
sistem ini tidak berisik, dan menghasilkan gaya gerak fokus lensa yang
cepat.



Edi S. Mulyanta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar